Bucan... bucin... bucan... bucin... Isi Timeline Sosmed dari mulai Facebook, Instagram, sampai dengan Twitter penuh dengan Spam Kpoper's yang ngebucin idolanya
Sebenarnya apa sih "Bucin"?
Selidik punya selidik lewat kekuatan kedua jari Jempol tangan dan juga bantuan dari Mbah Google sang dukun dari Silicone Valley sana,,,
Ternyata definisi Bucin adalah
Bucin adalah kependekan dari istilah budak cinta. Singkatan gaul ini digunakan untuk merujuk pada Manusia atau sekelompok orang yang tergila-gila akan cinta ataupun idola, di mana orang tersebut mau melakukan apapun demi apa yang dia cinta.
Eh alah Budak Cinta toh, Kok yo masih ada Perbudakan di Zaman Modern sekarang ini,
Padahal Mbah - mbah kita dulu berjuang melawan Penjajah Belanda dan Jepang dengan bersenjatakan bambu runcing dan pekikan Takbir,, Eh kok yo kita masih belum terbebas dari yang namanya perbudakan.
Yo beda toh mas,, dulu mbah - mbah kita kan dipaksa diperbudak untuk melakukan apa yang diperintah penjajajah Lah kita Buciner Kpop dengan sukarela mencinta para Oppa Korea tanpa tedeng aling - aling. Kata dik Sri Pelajar SMA juga Ketua Fans "Lee Min ho Sirag Sarek" Korwil desa Sumber Jeglek.
Perbudakan dulu dan sekarang meskipun beda ada juga kesamaan nya dik Sri!
Bedanya cuma dipaksa atau sukarela
Beda nya dulu kita diperbudak secara Fisik
dipaksa nanem ini itu, komoditi VOC dan Jepang tanpa dikasih makan layak juga tanpa diupah dipaksa bangun Rel dari Anyer panarukan, dan banyak masih banyak lagi.
Kalau sekarang kita diperbudak secara Pemikiran,
Tanpa sadar kita, eh kita, Samean disetir menuruti kemauan orang atau industri dengan sukarela.
Misal ada iklan
"Beli gincu ini, karena juga dipakai artis...
Yuk Makan Mie Samyang, Lee Min Ho pernah makan ini...
Kita dengan sukarela membeli bukan karena kebutuhan akan tetapi karena Branding pernah dipakai artis
Pokok nya apa-apa yang berbau idola kita juga lakuin dari mulai cara berpakaian, Makan -Makanan yang sama, bahkan perilaku dan gaya hidup.
Meskipun tak jarang menabrak norma adat istiadat ataupun agama. Nama nya juga ngefans "kalau udah cinta tai kucing rasa coklat".
Cinta memang butuh pembuktian, akan tetapi kita harus bijak mencintai siapa atau apa?
Mencintai kalau bisa gak bertepuk sebelah tangan, lha wong oppa nan jauh disana gak kenal bahkan gak tahu kita besok makan apa kok yo bisa - bisanya kita masih mencintai.
Menukil maqalah Ali bin abi thalib RA.
Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup,
dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.
Ya mungkin Maqalah Sahabat Ali bin abi thalib diatas bisa sedikit membuka belenggu pemikiran dik Sri dan juga kawan - kawan nya para pecinta "Lee Min Ho Sirag Sarek" Korwil desa Sumber Jeglek
bahwasanya jangan sampai salah mencinta bisa - bisa diperbudak oleh cinta palsu
Trus adakah Cinta yang haqiqi?
Ada Cinta yang hakiki itu adalah cinta yang dilandasi oleh akal bukan nafsu
Cinta yang haqiqi adalah kecintaan kepada Allah
Lantas bagaimana cara mencintai Allah?
Cinta kepada Allah juga butuh pembuktian layaknya cinta kepada manusia, Pembuktian apa? Pembuktian bahwasanya Allah sang pencipta dan pengatur Alam semesta baik sebelum maupun sesudah Alam kehidupan ini.
Kecintaan kepada Allah itu memunculkan potensi terbaik pada diri manusia
Baca saja kisah sahabat Bilal ketika disiksa Abu Jahal ditriknya Matahari dengan ditindih batu dipaksa untuk kembali keagama nenek moyangnyan, akan tetapi dia tetep kekeh untuk mencintai Allah dan Rasulullah,, ahadun ahad.
Dan juga keluarga Yasir disiksa dengan kejam sampai Meninggal dalam keadaan Syahid karena mencintai Allah.
Dibanding Kafir Quraish mereka adalah kelompok budak yang lemah akan tetapi kuat dan teguh memegang keimanan inilah sebeanrnya cinta yang haqiqi