Imam Bukhari adalah Ulama besar kelahiran Kota Bukhara sekarang Uzbekistan, beliau adalah guru dari Ulama Besar lainya yakni Imam Muslim dan Imam Tirmidzi
Beliau menghafal Ribuan Hadits seperti didalam Shahih Bukhari (dan masih banyak lagi yang beliau tidak tuliskan dalam kitab tersebut)
Bahkan dalam sebuah riwayat beliau menghadiri kajian ilmu selama berminggu minggu tanpa mencatat, akan tetapi setelah ditanya kenapa engkau mengahadiri majelis taklim tanpa menulis sedikitpun, ternyata setelah ditanya rekanya mengenai apa yang dijelaskan sang guru, beliau Imam Bukhari bisa menjawab dari awal sampai akhir dengan benar, lantas rekanya banyak yang mengkoreksi catatan nya sendiri,
Pertanyaanya apa Rahasia dari Imam Bukhari sehingga punya kecerdasan yang luar biasa?
Beliau menjawab
لا أعلم شيئا أنقع للحفظ من تهمة الرجل ومداومة النظر
Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih bermanfaat (menguatkan) hafalan daripada keinginan kuat seseorang dan sering menelaah (tulisan).
Jadi seorang penuntut Ilmu harus berAzam atau mempunyai keinginan kuat untuk menimba Ilmu dan mengambil manfaat dengan menerapkan atau mempraktekan dari apa yang dipelajari, juga selalu berharapan keridhoan dari Allah
Juga menelaah (Mencoba mengerti maksud dari setiap apa yang disampaikan guru, ustdaz, Kyai dsb.)
Agar Ilmu tidak sekedar datang lalu pergi, Masuk kuping kanan keluar kuping kiri, tanpa terserap sedikitpun
Ilmu adalah Nur (Cahaya yang menerangi dari Allah SWT) Maka seorang penuntut Ilmu harus menghindarkan diri dari Maksiyat menjalankan apa yang di-wajibk-an serta sunahNYA, agar cahaya itu masuk kedalam sanubari dan sanggup diterima oleh akal.
Semoga bermanfaat...
Wasalamu Alaikum WR WB