Menjadi Pengemban Dakwah Itu Berperan Bukan Baperan

Abu haris

13/02/24

Tidak sedikit para aktifis dakwah yang awalnya semangat menggebu gebu dalam menjalankan amanah aktif disetiap agenda dakwah tapi kemudian karena masalah satu dan lain hal .

Tiba-tiba semangat itu hilang bak ditelan bumi melempem seperti kerupuk kesiram air.

Masalah Keluarga, ekonomi, kesehatan, bahkan dengan sesama pengemban dakwah seakan menjadi pukulan telak mengenai ulu hati pengemban dakwah

Memang pengemban dakwah juga manusia biasa punya rasa,punya hati.

Karena mereka juga punya potensi khas yang melekat hajat al udwiyah (kebutuhan jasmani)  yang menuntut untuk dipenuhi, 

Gharizah yang bikin resah, jika tidak dipenuhi dangan cara yang ma'ruf maka akan menimbulkan masalah bahkan menghambat jalanya dakwah.

Maka disini peran musrif (Pembina) begitu penting untuk mengetahui setiap permasalahan para binaan kemudian memberikan arahan dengan bijak berdasarkan syariat, membina dan membentuk anggota menjadi pribadi tahan banting dalam perjuangan mengambalikan kehidupan islam

Membentuk pola pikir dan pola sikap seorang muslim sejati yang gak baperan dengan mempunyai kepribadian layaknya para sahabat rela mengorbarkan harta, waktu bersama keluarga bahkan diri sendiri untuk Nabi dan juga kemuliaan Islam dengan tersebarnya dakwah ke seluruh alam

Umat butuh peran antum! 

Terjadinya kerusakan karena  terlepasnya peran agama dalam mengurusi urusan ummat hari ini 

Bayangkan disuatu wilayah ada masyarakat dengan mudahnya menggadaikan aqidah demi sekardus mie instan

Ada yang saking susahnya ekonomi akibat pinjol sampai nekat merampok dengan bermodalkan sajam/ senpi tak segan melukai bahkan membunuh. 

Maka antum harus dakwah menyampaikan kepada ummat hanya aturan islam yang diterapkan oleh negara  bisa mensejahterakan, melindungi harta dan nyawa juga mencegah dari perbuatan keji

Pacaran yang berujung Zina merjalalela. Jangan sampai bersikap seakan biasa saja bahkan ada mafhum ditengah masyarakat kalau gak pacaran gimana mau dapet jodoh?

Mendekati saja itu dilarang apa lagi berzina dosa nya besar na'uzubillahiminzalik 

Rusaknya moral seperti lagibete karena ummat hari ini dipaksa menerima penyimpangan dengan masuknya pemikiran- pemikaran rusak liberalisme. 

Sekali lagi mengingatkan antum harus berdakwah. jika berdiam diri dan rela dengan keadaan maka Allah akan menimpakan azab yang tidak hanya menimpa orang yang dzalim saja.

Jika satu semut menggigit maka satu koloni semut akan dibasmi

وَٱتَّقُوا۟ فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنكُمْ خَآصَّةً ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

Artinya: Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. Al Anfal 25) 

Dakwah ini adalah aktifitas yang mulia pahalanya seluas bumi dan langit. 

Maka dari itu kita harus meluruskan niat (ikhlas) agar mendapatkan ridhlo dari Allah SWT atas pengorbanan yang kita kerjakan

Masalah yang dihadapi ummat (dijauhkan nya Islam dari kehidupan) lebih berat dari masalah pribadi antum 

Hei pengemban dakwah... 

Prei baperan saatnya berperan karena ummat butuh antum.

#itistime

#tobeoneummah

Share:

Sepak Bola Gak Akan Maju Selama Masih Ada yang Nonton

Innalillahiwainnailaihirojiun

Malang 1 Oktober 2022

153 orang meninggal dunia, dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu pun bisa dikatakan menjadi tragedy sepakbla paling mematikan kedua di dunia.

Seperti yang diketahui, laga Arema vs Persebaya berakhir ricuh di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. Hal itu bermula dari para suporter yang masuk ke lapangan karena kecewa Arema kalah 2-3 dari Persebaya. 

Sumber okezone.com

Sepakbola adalah olahraga rakyat tak butuh biaya mahal untuk memainkannya,

Menonton-nya juga alternatif hiburan disaat menghadapi kesulitan hidup yang mencekik seperti sekarang ini. transportasi, bahan pokok, dll naik dengan signifikan imbas kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.

Tapi sepakbola bukan lagi olahraga dan hiburan ketika harus mengorbankan nyawa demi fanatisme semata.

Ketika sepakbola disematkan bersama fanatisme kecintaan buta akan tanah air, lambang, daerah, suku dan ras maka energi kecintaan ini tidak terarah dan justru akan merusak

Manusia rela melanggar aturan, merusak fasilitas umum bahkan saling membunuh demi katanya kecintaan kepada tim bola kebanggaan

Memang sepakbola tanpa kebanggaan ibarat sayur tanpa garam apalagi melihat kualitas permainan dan prestasi persepakbolaan kita tentu jauh dari istilah menghibur

Kenapa sih sepakbola harus dibranding dengan fanatisme jawabanya supaya mengundang interest masa.   

Dimana banyak masa maka disitu ada peluang bisnis ataupun untuk mendongkrak kepentingan politik praktis Inilah pola berpikir pragmatis demokrasi kapitalis. 

Rp 400M jumlah yang harus dibayarkan stasiun tv kepada operator liga. Tentu jumlah ini lebih sedikit dari nilai yang didapat stasiun tv dari pemasukan sponsor dll.

Sepakbola dipandang salah satu alat untuk mendulang masa sehingga harus dikemas dengan sedemikian rupa agar orang semakin banyak merogoh kocek demi merasa sedikit terhibur dengan kemenangan akan tim kebanggaan meski besok kesulitan untuk makan 

Para Kapitalis? Ahh.. mereka tak peduli banyaknya nyawa yang menjadi korban asal mendapatkan cuan

Para Politisi? Ahh.. mereka tak peduli prestasi yang penting bisa mengamankan kursi

Fanatisme buta, nasionalisme, materialisme dan isme-isme yang lain. Mari kita uraikan ikatan - ikatan yang membelenggu itu 

Memang cinta dan benci adalah fitrah manusia. 

Agar tidak buta maka cinta dan benci itu harus punya dasar karena Allah SWT 

Ketika mendasari rasa cinta dan benci karena Allah semata, maka kita akan menghindarkan diri dari perbuatan sia - sia tak berguna.

Maka dari itu perasaan dan pemikiran umat harus diikat dengan ikatan yang kokoh yakni aqidah Islam.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

“Mencintai karena Allah, membenci karena Allah, loyal karena Allah, memusuhi karena Allah, maka dengannya seseorang itu menjadi wali Allah. Dan tidaklah seorang hamba merasakan manisnya iman, meskipun dia banyak shalat dan berpuasa, sampai dia bisa seperti itu. Dan sungguh persaudaraan sebagian besar manusia dibangun di atas urusan dunia. Padahal yang demikian itu tidaklah memberikan manfaat kepada pemiliknya sedikit pun.”

Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 125. Lihat Al-Wala’ wal Bara’ fil Islam, hal. 32-33

Share:

Cita-Citaku Setinggi Tanah

Negeri Ini pernah dipimpin Nasionalis sejati, Seorang Jendral bintang 4, Technokrat, Emak – Emak, Kyai, Hingga Tukang Mebel. 


Cita – cita kita dari dulu tak pernah berubah sejak zaman kemerdekaan. 

Yakni mewujudkan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila yang nyatanya belum pernah terwujud hingga saat ini. 


Sebagai bangsa pembelajar kita harus ber-muhasahabah dengan segala peristiwa yang terjadi. 


Rezim silih berganti tapi Impian tak sesuai dengan kenyataan, bisakah kita berharap baldatun toyyibatun warobbun ghofur dengan sistem saat ini. 


Yang nyata – nyata me-nafikkan Ayat – ayat Sang Illahi


Demokrasi hanya menghasilkan kesepakatan – kesepakatan kolektif jahat, sehingga rusaklah tatanan kehidupan ber-masyarakat. 


Negeri ini tak butuh sekedar Reformasi mengganti petugas partai yang satu dengan yang lain. 


Tapi harus memberanikan diri dengan langkah Revolusioner mengenyahkan Demokrasi atau Nilai – nilai yang selama ini kita yakini sebagai kebenaran yang hakiki. 


Demokrasi sekuler yang kita agungkan nyata-nya memisahkan agama dari kehidupan. 


Emang kita hidup didunia ini berharap apa kalau bukan keberkahan, ketenangan dan kenyamanan


Islam datang dari yang Maha Mengetahui,

Islam adalah solusi dari setiap Problematika,

Islam mengatur segala hal termasuk tata cara bernegara. 


Maka kalau bukan menerapkan Syari’at Islam dalam naungan Khilafah mau pakai apa lagi?


Ibnu Sholeh 1924


Share:

Haris Digantengin Om Suketi

 


Wah udah lama banget nih Haris gak potong rambut terakhir empat bulan yang lalu dipangkas Abi hasil nya malah gak karuan gini...


Udah deh Abi nyerah dari pada pangkas sendiri lagi lebih baik serahkan pada ahlinya, dari pada dari pada ya kan 🤭🤭🤭


Kali ini Haris digantengin Om Suketi sang pendekar gunting,,,✂️✂️✂️

Om Suketi terampil banget juga ramah sama anak kecil, kayaknya udah pantes nih jadi papah muda tinggal kapan tante nya dilamar ditunggu undangannya hehe canda Om


Gak sampai sejam udah selesai kok,,, 
gimana nih om dan tante Haris udah bisa masuk model top collection nggak? 


Oh iya kalau mau digantengin Om Suketi langsung aja cek IG nya ya link nya aku cantumin dibawah

https://instagram.com/heroes_barbershop?utm_medium=copy_link

Heroes Barber Shop 
Jl. Simpang Pahlawan RT. 03 RW.05 
Dampit Kab. Malang

Share:

Katanya Kawan Kok Kayak Lawan

 

"Crocodiles are easy. They try to kill and eat you. People are harder. Sometimes they pretend to be your friend first." Steve Irwin 1962 - 2006

Manusia mahluk yang sulit ditebak berbeda dengan hewan yang mudah diprediksi karena punya perilaku yang khas.  


Seperti kata Steve Irwin menghadapi buaya itu mudah karena buaya predictable, setiap saat akan berusaha membunuhmu dan memakanmu.

Dari perilaku tersebut kita tahu dan belajar bagaimana caranya menghadapi buaya 


Tak ada perbedaan perilaku yang signifikan antara individu buaya satu dengan lainya 


Sementara menghadapi manusia yang sulit untuk ditebak kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya  mereka inginkan, Manusia sangat mahir menyembunyikan maksud dan keinginan didepan manusia lainya


Sebenarnya dari mana kemampuan unik manusia ini muncul, the one and only jawabanya adalah persepsi


Perilaku seorang Individu manusia bisa sangat berbeda dari individu lainya bergantung pada persepsi yang dimiliki.


Persepsi berbicara bagaimana manusia menghadapi sebuah situasi entah itu baik atau buruk bagi dirinya, dan menuntut untuk membuat keputusan.


Kemudian memasukan realitas itu kedalam otak untuk memproses, memilih, dan menimbang jalan keluar mana yang terbaik berdasarkan nilai yang ia yakini kemudian besikap dan berperilaku sesuai dengan hasil proses berpikir tersebut.


Perilaku bisa baik atau buruk, merugikan atau penuh manfaat.


Lantas bagaimana seharusnya kita menghadapi manusia yang unpredictable


Kembali lagi ke persepsi


Seorang individu atau kelompok manusia bisa diukur seberapa kadar kebajikan-nya 

Dari nilai hidup yang ia yakini dan juga sejauh mana ia mempertahankanya


Seorang pengusaha bisa saja marah dan terpukul ketika ia kehilangan uang karena ditipu dalam sebuah kerjasama bisnis dan membawa masalah tersebut sampai ke rumah sehingga kondisi keluarga menjadi tidak harmonis


Sementara pengusaha yang lain bisa bersikap biasa saja karena melihat sebuah kegagalan bukan dinilai dari hilangnya uang 


Seorang leader bisa saja merasa terancam kedudukannya jika ada bawahan yang punya potensi cakap dalam memimpin dan berorganisasi


Sementara leader lain bersikap bersemangat mendukung karena melihat nilai keberhasilan seorang leader bukan hanya ketika ia sukses dalam memimpin 


Tapi juga ketika berhasil memberikan warisan yang baik bagi suksesor selanjutnya dan ia sadar betul regenerasi merupakan hal yang alamiah karena keterbatasan manusia


Lantas nilai apa yang patut kita perjuangkan dalam hidup agar menjadi manusia yang bijak.


Izinkan saya bercerita kisah dua orang sahabat dimasa lalu


1400 tahun yang lalu dua orang manusia Bilal dan Wahsyi sebut saja mereka budak yang diambil paksa kemerdekaan-nya sebagai manusia.


lantas kemudian dipaksa harus melayani kemauan sang tuan sepanjang hidupnya.


Mereka bisa saja kembali menjadi manusia yang merdeka dengan syarat ditebus dengan sejumlah uang lalu dimerdeka-kan.


Wahsyi adalah budak yang kuat fisiknya, tangkas juga sangat mahir dalam menombak


Sementara Bilal adalah budak yang lemah fisiknya tak seperti sahahabatnya Wahsyi yang kuat dan terampil nilai jual Bilal tentu lebih murah sebagai budak.


Perbedaan antara Wahsyi dan juga Bilal tidak hanya soal fisik dan ketrampilan dalam bekerja. Akan tetapi juga bagaimana mereka memaknai sebuah kemerdekaan 


Wahsyi memaknai kemerdekaan ketika bisa terlepas dari belenggu perbudakan tuan-nya, kemudian bebas melakakukan apa saja yang ia inginkan sebagai manusia yang merdeka


Sementara Bilal memaknai kemerdekaan sebagai membebaskan dari penghambakan diri pada manusia dan materi untuk kemudian manghambakan diri kepada sang pencipta dan pengatur yakni Allah SWT


Keyakinan Bilal ini membawa konsekuensi 

yang mana pada zaman itu manusia menyembah berhala berupa patung yang tak dapat membawa manfaat dan juga mudharat bagi manusia, 


Sang tuan Umayyah bin Khallaf yang memyembah berhala tentu merasa terancam dan terhina karena seakan aktifitas penyembahan berhala menjadi perbuatan yang sia - sia


Untuk menanggal kan keyakinan nya pada Islam dan kembali ke kepercayaan nenek moyang juga tuan-nya


Disiksa-lah Bilal sang budak dengan siksaan sampai diluar batas kemampuan manusia dalam menerima rasa sakit


Dari mulai punggung dicambuk sampai mengelupas kulit dan daging, ditindih batu ditengah terik matahari tanah Arab yang menyengat.


Akan tetapi Bilal yang sebelumnya ringkih dan lemah sanggup bertahan,


Sampai datang Abu Bakar yang tak tahan melihat pemandangan itu menebus dan memerdekakan bilal sebagai budak meskipun dengan harga yang tinggi 


Ia dibeli bukan karena sebagai budak yang tangkas dan juga mahir dalam menombak dan bukan sekedar faktor kemanusiaan karena pada zaman itu penyiksaan Tuan terhadap Budaknya merupakan hal yang lumrah, akan tetapi Abu Bakar melihat persamaan nilai yang ada pada dirinya dan juga Bilal, Juga gigihnya Bilal mempertahankan nilai tersebut 


Dari mana datangnya kekuatan Bilal dalam mempertahankan keyakinan-nya meski ia disiksa sampai diluar batas wajar manusia mampu menerima rasa sakit, ,Pertanyaan lain-nya kenapa Abu Bakar rela membeli bilal yang ringkih dengan harga yang mahal bahkan melebihi budak yang fisiknya kuat dan cekatan


Dan juga nilai apa yang ingin dicapai Abu Bakar dengan menolong bilal seorang budak yang lemah fisiknya 


Hanya nilai Ruhiyah berupa keyakinan akan Allah SWT, dosa dan pahala, surga dan neraka keyakinan akan sesuatu yang dianggap imajiner oleh orang - orang melihat kehidupan dari kaca mata materi.


Keimanan inilah yang mampu membangkitkan potensi terbaik manusia, mendudukan keimanan diatas kepentingan materi sesaat akan mengangkat derajad manusia pada kedudukan yang paling tinggi 


Nilai Ruhiyah itu yang membedakan manusia dengan sifat hewani yang menganggap individu lain sekedar santapan empuk menunggu saat lengah untuk disergap layaknya Buaya memandang Manusia.


Share: